Kenali Karakteristik Bisnis Startup di Indonesia
Seiring dengan perkembangan teknologi yang dasyat, dunia digital saling bertumpang tindih dengan kehidupan kita sehari-hari. Tak heran ada pula sebutan usaha rintisan yang disebut dengan ‘startup’ yang terbentuk oleh pendiri usaha yang kerap dikenal sebagai ‘digipreneur’. Produk jenis apa yang ditawarkan bisnis startup? Bagaimana cara menghidupi bisnis tersebut? Dalam artikel ini kami membahas karakteristik bisnis startup di Indonesia.
1. Memiliki infrastruktur digital yang kuat, dan bersifat ‘disruptive’
Anda pasti kenal dengan merek Gojek dan Grab. Kedua perusahaan raksasa tersebut adalah contoh terbaik bisnis digital. Mereka mempunyai infrastruktur digital yang kuat. Ini berupa website yang terawat dengan baik dengan user experience (fitur memudahkan pengalaman pengguna) yang sangat baik, dan customer service yang memadai.
Selain itu produk dan jasa yang mereka tawarkan bersifat disruptive, yang berarti merubahkan pola perkembangan bisnis yang sudah konvensional. Contohnya, kedua perusahaan tersebut merubah cara orang untuk berpergian. Biasanya orang naik taksi atau memanggil ojek dari pangkalan dan harus bernegosiasi harga dahulu. Dengan aplikasi mereka, pengguna mendapatkan kemudahan dengan harga yang terjangkau. Ini sangat mempengaruhi industri taksi dan ojek.
2. Belum berjalan lebih dari tiga tahun
Gojek dan Grab bukan merupakan bisnis startup karena mereka sudah lama berjalan. Bisnis startup memiliki konsep dan dampak yang serupa dengan mereka, namun masih pada tahap awal, biasanya belum berumur tiga tahun. Mereka masih kecil dalam segi pendapatan dan jumlah karyawan.
Karena jumlah karyawan yang sedikit, setiap karyawan harus memegang lebih dari satu fungsi kerja, contohnya developer aplikasi dan keuangan, pada waktu yang bersamaan. Jam kerja juga tidak pasti, karena dilema memperjakan karyawan baru. Oleh karena ini, tim bisnis startup cenderung terdiri dari orang-orang kreatif, berjiwa muda, fleksibel dan pekerja keras.
3. Mendapatkan dana dari investor
Bisnis startup yang diberdayakan oleh teknologi cenderung memiliki pertumbuhan yang pesat dengan tingkat resiko yang tinggi. Kebutuhan pendanaan yang kilat namun beresiko tinggi sangat tidak ditoleransikan oleh sebagian besar perbankan. Namun perusahaan venture capitalist yang mengatur portfolio investasi orang-orang kaya sangat familiar dengan industri digital dan juga lebih yakin untuk mendanai bisnis startup.
Ada pula yang mendapatkan dana dari perorangan dalam rupa crowdfunding dan pinjaman. Crowdfunding bisa diibaratkan sebagai donasi dari sekelompok orang beranggota besar. Sebagian besar dari semua transaksi crowdfunding adalah sumbangan untuk organisasi-organisasi kemanusiaan dan lingkungan. Untuk startup yang mengarah untuk mencari keuntungan, biasanya pendanaan dari perorangan berbentuk pinjaman. Jika keuangan bisnis startup tersebut belum memiliki neraca keuangan yang jelas tercatat, maka saham belum bisa terbuka untuk umum.
Tentunya, bisnis startup memerlukan tempat di mana ide dan kolaborasi dapat berputar dengan produktif. Salah satu tempat yang cocok untuk tim pendiri startup adalah Coworking Space. Izin Usaha Kantor memiliki beberapa cabang coworking space yang berdiri di daerah komersial terfavorit di Jakarta. Coworking space kami juga terjangkau dari daerah perumahan Jakarta Selatan, Barat, dan Pusat.